Ruang Guru Sebagai Pusat Belajar

Ruang Guru di SDN Wonosari II di samping sebagai tempat transit sebelum mengajar dan istirahat pada saat jeda mengajar, juga berfungsi sebagai Pusat Belajar. Ruangan dengan luas 49 m2 ukuran 7 m x 7 m yang terletak di sudut barat laut kompleks SDN Wonosari II memang selalu ramai dengan aktivitas belajar para guru maupun siswa. Proses belajar para guru berbentuk diskusi dan berbagi pengalaman antar guru, guru dengan kepala sekolah, atau guru/kepala kepala sekolah dengan Pengawas Sekolah.



Seperti yang tampak pada Selasa siang (6/3) seusai latihan ujian (tryout) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) hari ke-2, tampak asyik beberapa kelompok guru yang duduk berdekatan sambil mendiskusikan soal tryout Mata Pelajaran Matematika. Sedangkan kelompok guru lain sangat serius mendiskusikan rencana dan strategi kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Di sudut ruangan, terdapat 2 guru yang asyik menonton video melalui Youtube tentang budaya bersih sekolah-sekolah dasar di Jepang. Mereka tenggelam dalam keasyikan belajar dengan gayanya masing-masing.



 



 



Selang beberapa menit, ada 3 anak siswa kelas 3 yang meminta izin masuk ke Ruang Guru dan bertanya tentang materi pelajaran yang belum dikuasainya di kelas. Sejurus kemudian, siswa dan guru yang nota bene bukan guru wali kelasnya, terlibat dalam tanya-jawab dan diskusi yang seru. Menambah hidup dan hingar-bingarnya Ruang Guru SDN Wonosari II sebagai Pusat Belajar.



 



 



Eko Pramono, Kepala SDN Wonosari II mengakui bahwa interaksi belajar rekan-rekan guru sangat kondusif bagi peningkatan profesionalitas. Para guru yunior tidak canggung apalagi malu bertanya kepada senionya. Demikian pula guru senior SDN Wonosari II dengan sabar melayani, dan membimbing para yuniornya.



"Rasa saling asah-asih-asuh rupanya sudah mengakar dan membudaya sejak kepemimpinan Ibu Sarilah, S.Pd, kepala sekolah sebelumnya, sehingga saya tinggal meneruskan saja" tandas Eko, kepala sekolah yang baru menjabat sejak Desember 2017 lalu.



 



 



Lebih lanjut Eko mengungkapkan, kadangkala ide-ide segar dan kritis muncul di Ruang Guru, saat berbicang-bincang dengan para guru di ruang guru tersebut. Banyak rencana kegiatan dan strategi pelaksanaannya muncul bukan pada saat rapat sekolah resmi, namun pada saat istirahat di ruang guru. Eko sangat merasakan manfaat berinteraksi di ruang guru, yang memang mendukung terjadinya interaksi dan komunikasi karena penataan meja dan kursinya yang berbentuk melingkar, saling berhadp-hadapan.



Eko juga mengakui bahwa fungsi ruang guru juga tidak terlepas dari fungsi dasarnya sebagai tempat beristirahat di sela-sela mengajar.

"Kami sering bersendau gurau, gojeg, dan garap-garapan untuk melepaskan penat dan lelah  saat waktu istirahat di sela-sela mengajar" pungkas Eko, lelaki berkumis ini.



 



 


Kegiatan

Berita

Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul